Cara menampilkan feature image dengan title atau image description dalam post wordpress

Bagi yang membuat page template sendiri, panduan untuk menampilkan feature image beserta ‘image title’ atau ‘image description’nya bisa diterapkan disini. Berikut adalah cara menampilkan feature image beserta image title dan descriptionnya.

Screenshot diatas adalah detil dari setiap image yang kita upload ke media library wordpress. Bisa dilihat point-point informasinya antara lain: title, alt text, caption, description, dan url file itu sendiri. Nah disini saya akan beritahu cara menampilkan feature image wordpress, juga informasi lainnya seperti yang disebutkan diatas.

Untuk menampilkan feature image dalam post wordpress, cukup tuliskan kode php berikut kedalam file kamu, bisa single.php atau file template lainnya.

the_post_thumbnail()

Buat yang ingin tahu caranya membuat page template wordpress sendiri baca disini.

Sekarang gambar sudah muncul, lalu bagaimana menampilkan image title-nya? tambahkan kode ini:

echo get_post(get_post_thumbnail_id())->post_title

mau tambahin juga image descriptionnya? tambahkan kode ini:

get_post(get_post_thumbnail_id())->post_content

Hohooo, barusan kamu sudah berhasil menampilkan feature image juga menampilkan title dan image descriptionnya sekalian. Tinggal kamu style aja deh sendiri dengan CSS. Buat yang ingin mencoba styling dengan round corner bisa coba baca disini

Oh iya, sekalian deh saya tulis juga. Buat yang penasaran kira-2 apalagi yah yang bisa ditampilin. Coba pakai kode ini, nanti akan keluar semua array-nya.

print_r(get_post(get_post_thumbnail_id( ) ) )

Selamat mencoba! Jika kamu punya ide yang lebih baik lagi, boleh dikasih komentar dibawah, atau dibantu sharing supaya kita semua bisa ๐Ÿ™‚

Membuat widget slider flexslider sederhana

Kali ini saya mau berbagi sedikit pengetahuan saya mengenai flexslider, dan membuat widget slider sederhana dengan flexslider ini, mariii…. ๐Ÿ™‚

Okeh, mari kita membuat widget slider flexslider sendiri!

1. Download source dari Flexslider disini

Setelah source Flexslider berhasil didownload, ekstrak kedalam folder sesuai keinginan. Kalau saya menaruhnya di folder ‘js’, jadi kurang lebih seperti ini ‘public_html/js’

2. Struktur dasar dari Flexslider

Deklarasi Javascript dan CSS flexslider dilakukan dalam tag ‘< head >‘

< link rel="stylesheet" href="http://www.domainmu.com/js/flexslider/flexslider.css" type="text/css" media="screen"  />
< script type="text/javascript" src="http://www.domainmu.com/js/flexslider/jquery.flexslider-min.js" >
< script type="text/javascript" >
			jQuery ( document).ready(function($){
				$ ( '.flexslider').flexslider({
					slideshowSpeed: 36000, //silahkan diganti
					animationDuration: 36000 //silahkan diganti
				});
			});
		< /script >

Deklarasi HTML yang akan menjadi slider dengan flexslider, letakkan di bagian mana kamu mau slidernya muncul

< div class="flexslider">
  < ul class="slides">
    < li>
      < img src="slide1.jpg" />
    
    < li>
      < img src="slide2.jpg" />
    
    < li>
      < img src="slide3.jpg" />
    
  

Secara HTML flexslider ini sudah berfungsi dengan baik. Tapi karena post ini judulnya adalah membuat widget slider flexslider sederhana, maka belum lengkap kalau belum kita buat widgetnya yah ๐Ÿ™‚ Maka langsung saja kita ke langkah selanjutnya!

3. Pembuatan widget slider flexslider

Deklarasi dasar pembuatan sebuah widget dalam wordpress adalah seperti berikut:

    class My_Widget extends WP_Widget {

	public function __construct () {
		// widget actual processes 
                // definisi variable2 utama dari widget yang akan kita buat
	}

	public function widget( $args, $instance ) {
		// outputs the content of the widget
                // HTML widget yang akan tampil
	}

 	public function form ( $instance ) {
		// outputs the options form on admin
                // tampilan form widget di WP-admin
	}

	public function update ( $new_instance, $old_instance ) {
		// processes widget options to be saved
                // apabila form widget kamu di edit, valuenya akan ter-update
	}
}

//Daftarin dan eksekusi widget kamu
add_action ( 'widgets_init', function (){
     register_widget ( 'My_Widget' );
});

Berikut adalah sample widget yang sudah jadi, harap maklum masih sederhana, silahkan bermain-main lebih lanjut ๐Ÿ™‚


class Widget_Ku extends WP_Widget {

function __construct () {

$widget_ops = array ( ‘classname’ = > ‘widget_ku’, ‘description’ = > __(‘Widget Flexslider Sederhana’, ‘Widget_Ku’) );
$control_ops = array ( ‘width’ = > 300, ‘id_base’ = > ‘widget_ku’ );

parent::__construct (
‘widget_ku’, // Base ID
‘Widget Flexslider Sederhana’, // Name
$widget_ops,
$control_ops
);

}

function form ( $instance ) {

$defaults = array (
‘image_id1’ = > ”,
‘image_id2’ = > ”,
‘image_id3’ = > ”,
);

$instance = wp_parse_args ( (array) $instance, $defaults );
?>
< fieldset style =" background-color: #F1F1F1; width: 95.5%; border: 1px solid #DDD; padding: 10px 0px 10px 10px;">
< table style=" width: 100%;" cellpadding="0" cellspacing="0">
< tr>
< td>< label>Image url 1
< td align="left">
< input style=" width: 98%;" type=" text" id=" get_field_id( ‘image_id1’ ); ?>” name=”< ? php echo $this->get_field_name( ‘image_id1’ ); ?>” value=”< ? php echo $instance['image_id1'] ?>” />

< tr>
< td>< label>Image url 2
< td align="left">
< input style="width: 98%;" type="text" id="< ? php echo $this->get_field_id( ‘image_id2’ ); ?>” name=”< ? php echo $this->get_field_name( ‘image_id2’ ); ?>” value=”< ? php echo $instance['image_id2'] ?>” />

< tr>
< td>
< td align="left">
< input style="width: 98%;" type="text" id="< ? php echo $this->get_field_id( ‘image_id3’ ); ?>” name=”< ? php echo $this->get_field_name( ‘image_id3’ ); ?>” value=”< ? php echo $instance['image_id3'] ?>” />

< ? php } function update ( $new_instance, $old_instance ) { $instance['image_id1'] = $new_instance['image_id1']; $instance['image_id2'] = $new_instance['image_id2']; $instance['image_id3'] = $new_instance['image_id3']; return $instance; } function widget ( $args, $instance ) { ?>
< div class="flexslider">
< ul class="slides">
< ? php $i=1; while ($instance['video_id'.$i] != '') { ?>
< li>
< img src="“>

< ? php $i++; } ?>

< ? php } } add_action ( 'widgets_init', 'load_widget_ku' ); function load_widget_ku () { register_widget( 'Widget_Ku' ); } [/html] Nahhh..... selamat mencoba yah ๐Ÿ™‚ Jika ada pertanyaan silahkan diajukan dibawah, semoga saya bisa membantu. Semoga Artikel saya memberikan sedikit pencerahan, silahkan di share supaya 'kita semua bisa' membuat widget slider sederhana dengan Flexslider.

Custom page template tidak bekerja pada WP Touch Pro

Saya menggunakan custom page template pada sebuah halaman, ketika dilihat dari mobile dengan menggunakan WP Touch Proย ternyata halaman tersebut kosong….ada apa? solusinya ada dibawah:

Teman-teman ada yang menggunakan custom page template untuk menampilkan halaman wordpressnya? (ย http://codex.wordpress.org/Pages#Creating_Your_Own_Page_Templatesย ) Teman-teman juga menggunakan WP touch pro untuk mobile theme website-nya? nah halaman yang menggunakan custom page template itu pasti kosong pada versi mobile nya. Itu karena custom page template tidak bekerja pada WP Touch Pro.

Tidak secara default tentunya ๐Ÿ™‚ lalu bagaimana membuat custom page template tersebut bekerja pada WP Touch Pro?

Untuk menampilkan sebuah halaman (page) WordPress, WP Touch memanggil file ‘page.php’. Maka kita perlu membuat custom page template juga untuk WP touch pro.

Langkah-langkah membuat custom page template untuk WP Touch pro sebagai berikut:

  1. Cari lokasi ‘page.php’ di theme aktif WP Touch pro kamu, referensi mengenai membuat child theme disini:ย http://www.bravenewcode.com/docs/wptouch-pro/manuals/understanding-child-themes/

  2. Buat file baru dengan nama yang sama dengan custom page template yang kamu gunakan di Theme WordPress (wp-content/themes/theme-kamu)

  3. Copy paste isi dari page.php theme WP touch pro ke dalam file yang baru saja kamu buat.

  4. Tambahkan code default dari wordpress yang menandakan bahwa file tersebut adalah sebuah template. Dalam hal ini, samakan juga nama template dengan yang digunakan pada theme WordPress

  5. Edit file sesuai kebutuhan dan save.

  6. Lihat hasilnya pada browser mobile kamu ๐Ÿ™‚

Yang perlu diperhatikan:

  • Misalnya nama file custom page template kamu:ย okeh.php, maka di WP touch pro berikan nama yang samaย okeh.php

  • Misalnya nama templatenya adalah:ย Template Name: template okeh,ย maka di WP touch pro:ย Template Name: template okeh

  • Masukkan content sesuai keinginan sebelum :ย get_footer()

  • Sekali lagi referensi membuat custom page template wordpress ada di:ย http://codex.wordpress.org/Pages#Creating_Your_Own_Page_Templates

Selamat mencoba! Jika ada pertanyaan atau ketemu hal-hal aneh, silahkan diposting disini yah ๐Ÿ™‚

Sumber lengkap dari developer WP touch pro:ย http://www.bravenewcode.com/docs/wptouch-pro/tutorials/creating-a-custom-page-template/

Cara membuat RSS feed WordPress sendiri

Bosan dengan RSS feed WordPress default? ingin mencoba merubah RSS feed wordpress kamu? atau ingin membuat RSS feed sendiri? semoga informasi berikut bisa menjawab semua pertanyaan diatas dan kamu bisa membuat sendiri RSS feed untuk blog WordPress kamu.

Kebutuhan ini berawal dari sebuah aplikasi yang mengambil RSS feed dari semua blog dan menampilkannya kedalam aplikasi tersebut. Ternyata ada yang harus diubah struktur RSS dari blog saya, agar sesuai dengan algoritma aplikasi tersebut menampilkan dalam menampilkan RSS feed.

Lalu bagaimana saya membuat modifikasi RSS wordpress? jawabannya adalah : googling! Hehe, bercanda, cukup saya aja yang googling untuk mencari cara memodifikasi RSS feed WordPress ini. Karena berikut adalah hasil pencarian saya dan ternyata berhasil membuat RSS feed WordPress saya sendiri.

Logikanya adalah: membuat template RSS feed kamu sendiri, kemudian menyuruh WordPress untuk menggunakan template tersebut ketika men-generate RSS, simpel-simpel aja logikanya ๐Ÿ™‚

Langkah-langkahnya adalah:

1. Buat file template custom RSS WordPress, dan letakkan di folder theme wordpress

Untuk awalnya, cukup copy ย file ‘feed-rss2.php’ yang berlokasi di dalam folder ‘wp-includes’ dan paste ke dalam file custom template RSS, contoh aja namanya ‘feed-saya.php’, lokasi file ini harus berada dalam folder theme wordpress kamu. (boleh dicoba teknik penamaan lain, saya ikutin wordpress aja biar gampang bedain file di theme saya ๐Ÿ™‚ )

2. Buka ‘function.php’ dari theme wordpress kamu dan tambahkan coding ini:

function create_my_customfeed () {
load_template( TEMPLATEPATH . '/feed-saya.php');
}
remove_all_actions( 'do_feed_rss2' );
add_action('do_feed_rss2', 'create_my_customfeed', 10, 1);

Sedikit penjelasan:

–ย remove_all_actions( ‘do_feed_rss2’ ) : memerintahkan wordpress untuk tidak menjalankan fungsi do_feed_rss2 yang memanggil file feed-rss2.php

–ย add_action(‘do_feed_rss2’, ‘create_my_customfeed’, 10, 1) : sebagai gantinya fungsi tersebut di-replace oleh fungsi create_my_customfeed

–ย load_template( TEMPLATEPATH . ‘/feed-saya.php’) : yang memanggil template feed-saya.php

 

3. Selamat ber-explorasi dengan custom RSS feed WordPress kamu sendiri!

 

Mohon maaf ย jika penjelasan saya seadanya, maklum masih newbie ๐Ÿ™‚ Jika ada yang punya ide yang lebih bagus, boleh dikasih tahu disini ๐Ÿ™‚ Jika ada yang terbantu, boleh di-share supaya kita semua bisa ๐Ÿ™‚

Pencerahan dari sini

Tips mempercepat loading time website part 1: Optimasi HTML

Apakah kamu merasa loading time website lemot? lama loadingnya? berarti loading time website harus dipercepat kalo tidak mau kehilangan visitor, berikut adalah tips-tipsnya ๐Ÿ™‚

Beberapa hal yang dapat dilakukan dari sisi optimasi HTML untuk mempercepat loading time website adalah sebagai berikut:

1. Perkecil ukuran file dan lakukan kompresi

  • buang kode-kode duplikat dan tidak perlu seperti kode-kode yang di ‘comment out’ baik secara php maupun html
  • lakukan styling hanya di CSS dan hindari styling langsung pada html
  • kompresi file html dengan gzip, sebenarnya ini lebih dilakukan di server (penyedia web hosting) untuk melakukan kompresi, karena dengan aktifnya kompresi gzip, otomatis meringankan beban server.
  • image dapat diperkecil ukurannya dengan software-software khusus, dengan photoshop misalnya, ada pilihan untuk ‘save for web’
  • penulisan dimensi image pada HTML dapat mempercepat loading browser, dengan catatan: gambar yang di load memiliki dimensi yang sama. jika tidak, itu sama saja memerintahkan browser untuk men’scale’ image lagi dan itu adalah load browser yang kurang perlu

2. Kurangi HTTP requests

  • setiap request yang dilakukan, menambah load time pada server, masalahnya ada requests yang bisa dilakukan secara bersamaan (CSS) dan ada yang harus menunggu satu request selesai dulu baru request selanjutnya dapat dijalankan (JS). Jika rasanya web page loading agak lama, bisa jadi terlalu banyak HTTP request di tag < HEAD > html.
  • jika bisa, JS ditempatkan di bagian footer saja
  • gabung file-file serupa: webpage yang me-load beberapa file CSS dan JS akan lebih lambat dari pada yang me-load hanya 1 file CSS dan JS.
  • gunakan ‘image sprite’ : satu file gambar untuk bermacam kebutuhan/class CSS. Tinggal gunakan property css ‘background-position’ untuk mengatur letak background sehingga cukup menampilkan bagian gambar yang diinginkan. Lebih lanjut tentang penggunaan image sprite untuk mempercepat loading time website disini.

3. Cache file-file yang biasa digunakan

  • prinsip dasar cache adalah: jika ada halaman yang di load pertama kali, cache menyimpan informasi tersebut, sehingga jika ada yang me-request halaman yang sama, cukup mengambil dari cache dan tidak usah melakukan request lagi ke server.
  • ada banyak plugin ‘cache’ untuk wordpress, tapi jika ingin melakukan cache manual, bermainlah di .htaccess (http://httpd.apache.org/docs/2.2/mod/mod_expires.html)

contoh: tambahkan kode berikut di .htaccess untuk meng-cache CSS dan Javascript kamu

ExpiresByType text/css "access plus 1 year"
ExpiresByType application/javascript "access plus 1 year"

Oke, baru segini nih yang saya tahu. Mohon masukkan jika ada tambahan ๐Ÿ™‚ Terima kasih sudah baca, semoga bermanfaat dan selamat berbagi, supaya kita semua bisa!

Berikut adalah masih tips mempercepat loading time website tetapi dengan pendekatan CSS