Teman-teman yang pernah membuat template atau kondisi untuk script wordpressnya pasti pernah menggunakan fungsi is_single dan atau is_singular. Tetapi, tahukah kita dimana letak perbedaan fungsinya?
Untuk tahu lebih jelasnya kita telusuri dulu fungsi masing-masing yah.
Is_single : Checks if a single post of any post type except attachment and page post types is being displayed.
Artinya, is_single memeriksa semua single post dari post type apapun, kecuali page dan attachment. Sedangkan,
Is_singular : Checks if a singular post is being displayed, which is the case when one of the following returns true: is_single(), is_page() or is_attachment()
Artinya: is_singular memeriksa semua single post termasuk is_single, is_page, dan is_attachment.
Singkat kata, jika kita memerlukan kondisi yang berjalan seperti ini:
if(is_single() || is_page() || is_attachment()) { // lakukan sesuatu } else { // lakukan sesuatu }
akan sama artinya jika kita menulisnya seperti ini:
if(is_singular()) { // lakukan sesuatu } else { // lakukan sesuatu }
Semoga cukup dapat menjelaskan perbedaan fungsi is_single dengan is_singular 🙂